Refleksi Marketing Politik dalam Politik Lokal di Indoensia
Dalam
tulisan kali ini saya akan menjelaskan tentang “Refleksi Marketing Politik
dalam Politik Lokal di Indonesa” sebelum
membahas itu saya akan menjelaskan telebih dahulu apa itu Marketing
Politik, Marketing politik merupakan sebuah perangkat ataupun metode yang
menghasilkan sebuah pengaplikasian dalam bentuk kegiatan politik yang telah
dibuatnya dalam bentuk memberikan ruang untuk berbicara mengenai rencana
kontestan kepada publik baik itu tentng individu ataupun kelomopok dalam
memasarkan baik itu inisiatif politik,, isu politik, gagasan politik,
karakterisitik partai politik atau individu maupun program kerjanya. Menurut A O’cass Marketing Politik adalah
sebuah analisis perencanaan, implemntasi dan kontrol terhadap politik dan
program-program pemilihan yang dirancang unuk mencitakan, membangun dan
memelihara pertukaran hubungan yang menguntungkan antar partai dan pemiilh demi
tujuan untuk dicapai Political Markers
Objectives. Munculnya Marketing politik ini juga muncul dikarenakan adanya
peran dari sistem yang digunakan oleh Indonesia yaitu sistem demokrasi, karena
dengan menggunakannya system demokrasi ini maka masyarakat bisa bebas ikut
bersuara ataupun berpartisipasi yang diamana tentu saja suara atau partisipasi
tersebut yang pasti tujuannya untuk kedaulatan rakyat juga. Dengan muncul
Pada
saat ini Maketing politik juga semakin maju, dimana seiring dengan perkembangan
zaman banyak bermunculan teknologi-teknologi baru yang semakin canggih, dengan
munculnya teknologi ini dappat
mempermudah akses dari masyarakat dalam memperoleh informasi-informasi yang
akan di tampilkan oleh tiap individu atau kelompok yang ingin memperkenalkan
diri kepada publik, dengan menggunakan teknologi ini menjadi pertimbangan
bahwasannya masyarakat Indonesia belum semua masyarakatnya memakai teknologi yang sama pada masyarakat pada
umumnya jadi disarankan kepada individu ataupun kelompok yang ingin memasarkan
karakteristik sampai dengan tujuannya harus menggunakan metode kampanye terjun
ke lapangan. jadi dalam memperkenalkan diri ataupun kelompok kepada public
tidak harus semua menggunakan teknologi ini tetapi juga harus turun ke
lapangan.
Jika
kita lihat pada praktek pemasaran politik ditingkat local (Banten) menrut saya
sudah cukup baik dalam hal menyampaikan karakteristik maupun menyampaikan tujuannya,
dikarenakan yang dipakai dalam pemasaran sudah menggunakan teknlogi dan juga
mereka tidak lupa untuk berkampanye turun kelapanganya dan itu menurut saya sudah
cukup bagus dalam hal penyampaiannya kepada masyarkat luas. Namun yang masih
kurang dalam menjalankan politik lokal ini menurut saya adalah dalam hal
pengimplementasiannya, dimana apa yang dikatakan dalam kampanye dengan apa yang
dilakukan sekarang itu masih belum terealisasikan padahal jika saja mereka
dapat mengimplementasikan apa yang mereka bicarakan pada saat kampanye maka
dengan otomatis akan mengangkat kredibilitas dari seorang individu maupun
kelompok itu sendiri.
Dalam
Marketing Politik ini juga memunyai hubungan antara patron client, money
politics dan kartel poiltik, dimana di antara ketiga hubungan tadi dapat
mempengaruhi jalannya dari marketing politik sendiri. jika kita melihat dari
sisi patron clinent adalah sebuah hubungan antara patron (atasan) dengan klien
(bawahan) yang dimana pada hubungan ini para patron semakin merajalela dengan
menikmati kerja keras dari klien sedangkan klien semakin terjebak dalam keadaan
yagn tidak bisa menignkatkan kesejahteraannya karena klien ini hanya mengikuti
apa kata dari patron. Jika dilihat dari sisi money politics ialah sudah jelas
terlihat dari namanya Money (uang) dan Politics (politik) yaitu politik uang
yang dimana dalam pengertiannya adaah suatu pemberian uang /suap agar membeli
hak pilihnya dengan membuat mereka janji akan memilih orang tersebut, selain
dengan uang money politics juga bisa dilakukan dengan memberikan barang yang
biasanya diakukan pada saat kampanye dan itu merupakan tindakan yang kotor dan
biasanya yang menggunakan money politics ini ialah orang yang mempunyai
mempunyai power dan modal. terlebih lagi jika melihat kondisi di politik local
(Banten) money politics sudahlah menjadi budaya dan masyarkatpun sudah tau akan
hal ini namun sayanngnya msyarakatnya masih belum pintar menurut saya jika ada
yang melakukan money politics seharus diberitaukan kepada pihak yang berwajib
atau tidak usah dipilih biar kapok tetapi yang terjadi bahkan masyarakatnya
sendiri masih memilih individu atau kelompok tersebut karena dianggap sudah
baik karena sudah memberi mereka sesuatu. Ini merupakan sebuah pr bagi
pemerintahan jika ingin politiknya bagus dan mungkin akan berdampak pada
kemajuan daerahnya. Dan yang terakhir jika melihat dari kartel politik adaalah
sebuah elite yang melakukan kekuasaannya dengan cara terselubung, biasanya yang
melakukan hal ini adalah local strongman terlebih lagi di banten terkenal
dengan sebutan derah yang masih menggunakan system kerajaan/turun menurun. Dengan
adanya kartel politik ini akan memberikan dampak seperti melemahnya system
control dari partai politik, lemahnya kaderisasi, semakin lebarnya kesenjangan
social dan akhirnya dapat melemhkan partisapsi politik rakyat yang berjalan.
Dengan begitu
semakin jelas bahwa ketiga hubugan tadi dapat merusak jalanya marketing politik
karena ketiga elemen tersebut semuanya unsur perusak kepercayaan masyarakat
teradap pemerintah karena jika tidak diluruskan akan berdampak kurangnya rasa
percaya dari masyarakat kepada pemerintah, jika seperti itu maka bisa jadi
system peerintahan di daerah tersbut bisa hancur. Maka dari itu yang harus di
lakukan adalah dengan memberhentikan kerja dari keriga elemen tadi dengan
memberikan pengawasan yang tepat dan cepat.
Komentar
Posting Komentar